Tips Mengatasi Kemacetan Di Transportasi Umum – Data Badan Pengelola Transportasi (BPTJ) Jabudtabek tahun 2019 (tidak ada data terbaru) menunjukkan pengguna angkutan umum di Jabudtabek hanya mencapai 30% dari seluruh perjalanan harian.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPNAS) mengatakan kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di wilayah Jabodetabek mencapai $65 triliun.
Tips Mengatasi Kemacetan Di Transportasi Umum
Namun, angka tersebut berdasarkan perhitungan tahun 2013 oleh Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral-UGM).
Dilema Naik Transportasi Umum Di Ibu Kota: Bantu Kurangi Macet Tapi Dibikin Ribet
Sementara itu, BPTJ mengklaim pada 2019 kerugian ekonomi akibat kemacetan mencapai Rp 100 triliun, setara dengan nilai investasi delapan proyek jalan tol di Jawa-Bali.
Pemerintah yang sama juga menargetkan pengguna angkutan umum di Jabodetabek mencapai 60 persen dari seluruh perjalanan harian pada 2029.
Namun pertanyaan kuncinya adalah, apakah para penglaju harian mau beralih dari mobil pribadi ke angkutan umum massal? Apakah infrastrukturnya memadai?
Pertanyaan ini sangat relevan. Pasalnya, saat ini keinginan untuk mengurangi kemacetan di Kota Sukabumi dan sekitarnya masih terkendala infrastruktur angkutan umum yang belum menarik minat masyarakat untuk mudik.
Infografis Skema Untuk Kurangi Kemacetan Di Surabaya
Akses yang rumit dan tidak praktis serta biaya yang bisa lebih mahal daripada menggunakan mobil pribadi membuat banyak orang berpikir dua kali untuk menggunakan transportasi umum.
Kesalahpahaman mengarah pada kebijakan yang tidak adil. Ini sering terjadi ketika membangun akses ke transportasi umum.
Situasi lalu lintas di depan stasiun kerap diperparah dengan munculnya dan semrawut parkir bus kota.
Pada tahun 2014, Pemprov DKI Jakarta atas rekomendasi Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) untuk mencapai stasiun tersebut.
Solusi Jitu Mengatasi Kemacetan Di Kota Bandung
Dikatakan, pembangunan JPO setinggi lima meter dan panjang 100 meter ini merupakan solusi kemacetan lalu lintas di jalan depan stasiun.
Pintu akses Stasiun Tanjung Barat berada di arah Lantang Agung yang ditutup sejak tahun 2014. Penutupan pintu akses tersebut membuat calon penumpang KRL harus naik turun tangga JPO untuk masuk dan keluar stasiun.
Pintu masuk yang kami pilih adalah pintu masuk barat Pasar Minggu di Jalan Lanting Agung.
Via JPO: Anda harus menaiki 32 anak tangga dari ketinggian 27cm, lalu menaiki sekitar 60 anak tangga dari JPO pass dan turun 36 anak tangga. Total waktu yang dibutuhkan sekitar 1 menit 20 detik.
Jalan Gatot Subroto Arah Semanggi Macet, Motor Terobos Jalur Transjakarta
Bagi orang dengan kondisi fisik normal, keadaan impotensi ini bisa dimaklumi, meski harus hidup dengan banyak keringat, seperti yang kita alami. Apalagi kami melakukan percobaan ini di tengah hari.
Lantas bagaimana ceritanya jika lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil atau anak-anak diangkut dengan akses?
Sita (25), ibu hamil, merasa risih saat melewati Stasiun JPO Tanjung Barat.
Rianti, 28 tahun, menjelaskan hal yang sama. Tempat kerjanya di Jalan TB Sumatopang. Selama hamil di awal tahun 2019, Rianthi sering turun ke Stasiun Tanjung Barat saat bekerja dengan KRL.
Kebutuhan Masyarakat Terhadap Transportasi Umum Di Diy Masih Jauh Dari Kata Terpenuhi
Untuk menghindari JPO yang “menakutkan”, Rianti harus melewati stasiun Tanjung Barat hingga stasiun Pasar Menggu.
Karena harus jalan kaki ke Stasiun Pasar Menggu, waktu tempuh Riyanti dari rumah ke kantor lebih lama dibandingkan dengan naik mobil pribadi bersama suaminya.
Lokasi Stasiun Kawang terletak di dekat persimpangan Transjakarta Kawang-Sekoku. Namun bukan berarti pengguna bus Transjakarta yang ingin berpindah moda dapat dengan mudah mengaksesnya.
Terdapat jalan setapak dengan lebar kurang dari 1 meter dan panjang sekitar 100 meter yang biasa digunakan sebagai pintu masuk bagi wisatawan.
Transportasi Umum Jadi Klaster Covid 19, Dki Evaluasi Ganjil Genap
Setelah melewati jalan sempit, pemudik juga harus menaiki 24 anak tangga untuk mencapai tepi jalan MT Harivano.
Setelah menaiki 24 anak tangga, penumpang harus berjalan 100 meter lagi untuk mencapai JPO.
Jika Anda ingin menuju stasiun dengan mencapai sisi Jalan MT Hariwan menuju Kawang, Anda harus menaiki anak tangga lagi hingga mencapai 49 anak tangga.
Total waktu tempuh dari terminal ke halte sekitar lima menit ditambah waktu tunggu ferry.
Ketahui Penyebab, Dampak, Dan Solusi Dari Kemacetan Lalu Lintas
Tangga dengan 49 anak tangga di Stasiun Kawang. Penumpang KRL yang ingin pindah ke layanan bus Transjakarta harus melewati tangga curam ini.
Jalan sempit dan gelap di Stasiun Kawang. Jalur ini harus dilalui oleh penumpang KRL yang ingin berpindah ke layanan bus Transjakarta.
Di antara cerita buruk akses transportasi umum di Jabodtabek, ada beberapa yang tidak memprihatinkan.
Buruknya akses terpadu yang dikeluhkan banyak pengguna angkutan umum juga ada di Semanji, tepatnya di JPO yang menghubungkan Saung Semanji dan Saung Bandungan Hillier.
Kendaraan Pribadi Vs Umum: Cara Bepergian Terbaik • Sikatabis.com
“Kantor pegawai kecil paling tinggi di Jakarta, mungkin di Indonesia. Tantangan melalui JPO Semanggi hanya bisa diatasi dengan tantangan di seberang terminal bus TJ Ciledug-Tendean, dua-duanya bikin bertekuk lutut,” tulis salah satu pengguna Twitter. Pengguna, @matteo_ardhitio, men-tweet pada 1 Agustus 2020.
Sebagai informasi, kantor Jepang di Semanji merupakan jembatan yang menghubungkan penumpang bus Trans Jakarta dari jalur 9 ke jalur 1 dan sebaliknya.
Megha mengatakan, “Kalau mau lewat jalur 1 ke jalur 9 lebih baik turun dari mobil dan langsung nunggu busnya tanpa nyebrang. Jalan pulangnya sama. Tujuannya sama, hindari JB atau Semangi . . ” . Anda
“Tahun 2014-2015 masih ada beberapa bus yang langsung sambung dari 1 sampai 9. Tapi karena banyaknya ferry, saya tidak pernah lagi menyeberang di JPO Semangi,” kata Megha.
Ada Banyak Cara Yang Dapat Dilakukan Untuk Menanggulangi Masalah Kemacetan Lalu Lintas
Jembatan Rakyat (JPO) di Semanggi merupakan penghubung antara Koridor 1 dan Koridor 9 untuk layanan Transjakarta. Tercatat panjang JPO ini sekitar 500 meter.
JPO Semanggi memiliki panjang kurang lebih 500 meter. Saat hujan, permukaannya terlalu licin untuk beberapa tumbuhan dan bisa berbahaya bagi wisatawan.
Dilihat dari sejarahnya, JPO Semanggi yang sangat tidak efisien seharusnya tidak dibangun jika usulan pembangunan terminal bus penghubung di bawah Simpang Semanggi disetujui.
Pemilihan tapak di bawah Simpang Susun Semangi bertujuan untuk mengefisienkan lalu lintas penumpang dari Koridor 1 ke Koridor 9 dan sebaliknya.
Upaya Heru Budi Atasi Kemacetan Jakarta, Dari Hapus
Namun, usulan ini ditolak oleh Kelompok Penasehat Arsitektur Kota (TPAK) Badan Pengawasan dan Pengaturan Pembangunan DKI Jakarta. Pasalnya, Semangi Gardab merupakan situs arsitektur di kota yang tidak mendapatkan bangunan tambahan.
Aktivis transportasi kerap mengeluhkan banyaknya angkutan umum yang mengandalkan tenaga teknis yunior, salah satunya Adrian Yassin Suleiman.
Diunggah pada 14 Agustus 2020 Mitra pendiri Transportasi Jakarta mengkritisi desain JPO untuk kawasan Transit Directed Development (TOD) yang disiapkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk stasiun LRT Jabudebek.
Dan JPO! Sumpah, sejujurnya saya muak dengan ide integrasi, dimana satu-satunya jawaban adalah JPO! Kesempatan untuk menciptakan ruang publik yang luas di sekitar stasiun nantinya hanya akan menjadi pegawai SMP saja. Mobil masih mendominasi jalan di bawahnya, dan pejalan kaki diharuskan naik/turun. Padahal TOD kebalikannya pic.twitter.com/PFJHe2XYy6 — Adriansyahyasin (@adriansyahyasin) 14 Agustus 2020
Mengurai Benang Kusut Kemacetan Lalu Lintas
Selain akses berupa JPO, fasilitas yang dianggap tidak aman bagi pengguna angkutan umum juga terdapat di stasiun jembatan Sekini menuju Jakarta. Latar belakang kasusnya sama dengan JPO Tanjung Barat.
Sekitar tahun 2014, untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan demi keselamatan pengguna KRL, dibuat pagar di sepanjang jalan depan stasiun.
Rail adalah jawaban cepat, dan itu bukan solusi. Ingin stasiun ramah pejalan kaki? Ya, utamakan jalan kaki. Sedikit usaha Nata Ogul untuk mengatur. Apa yang mengganggu mereka adalah tidak memberi mereka ruang, mengapa pejalan kaki menyerang mereka? — Adriansyahyasin (@adriansyahyasin) 26 Desember 2020
Andreas sendiri pernah memprotes kebijakan traveler PT KAI Japoditabic, terkait pemagaran di jalan raya. Namun, KCJ tetap tidak terpengaruh.
Menhub: Mrt Sebagai Salah Satu Solusi Mengatasi Kemacetan
Ujar Andreas yang juga menjalankan akun Twitter @
Posisi KCJ bisa dipahami. Pasalnya, KCJ tidak memiliki kewenangan mengatur lalu lintas di luar stasiun. Kewenangan yang sama ada di kepolisian dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Rekayasa vs Perilaku Manusia, 0-9 Inilah saat Anda merancang kota untuk mobil, bukan manusia https://t.co/tHQ4q6c1MB pic.twitter.com/stVZx5WasP — Adransia Yasin Suleiman (@adriansyahyasin) 25 Desember 2020
Selain akses integrasi multimoda, faktor lain yang menjadi kendala dalam dunia transportasi di dalam dan sekitar ibu kota adalah waktu tempuh yang terkadang tidak lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan mobil pribadi. Selain itu, biaya yang dikeluarkan terkadang sangat mahal.
Membangun Transportasi Umum Mengurangi Kemacetan
Perjalanan berlangsung merata pada pagi hari tepatnya mulai pukul 06.35 WIB. Rute yang dipilih adalah dari komplek perumahan yang terletak di Jalan Raden Saleh, Sukmagaya, Depok menuju Rumah Sakit Pasar Mingu yang terletak di Jalan TB Somatopang, Jakarta Selatan.
Angkutan D09 merupakan moda angkutan konvensional tanpa AC. Pengemudi masih mengerjakan sistem cadangan yang memengaruhi seringnya pemberhentian angkutan umum di beberapa tempat
Pengemudi juga terkadang meremehkan kekuatan kendaraan. Bukan hal yang aneh jika angkot diisi lebih dari 11 orang dalam perjalanan ke atau dari tempat kerja.
Waktu tunggu bus lewat sekitar lima menit. Perjalanan bus Transjakarta memakan waktu sekitar 10 menit dari Stasiun Tanjung Barat menuju RS Pasar Menggu. Biayanya Rp 3.500.
Tips Perjalanan Mudik Untuk Hindari Kemacetan, Catat!
Oleh karena itu, total waktu tempuh sekitar 1 jam 10 menit. Sedangkan biayanya sekitar Rp 11.500.
Jika bahan bakar yang digunakan jenis Pertamax, biaya yang dikeluarkan hanya Rp 708 per kilometer. Pertamax dijual Rp 9.000 per liter.
Anda tidak perlu keluar dari blok apartemen, pindah posisi, pergi ke JPO dan pergi ke stasiun.
Soal biaya, jika mengacu pada jarak tempuh kendaraan dan konsumsi bahan bakar, biaya yang dikeluarkan tidak lebih dari Rs 10.620 (708 x 15 km).
Program Studi Teknik Sipil
Jadi, dengan kenyamanan mobil pribadi, Anda tetap bisa sampai ke sana dengan lebih cepat dan murah dibandingkan menggunakan angkutan umum.
Jika Anda membandingkan sepeda motor dengan bahan bakar premium atau perlite, maka menghitung biaya dan waktu tempuh bisa lebih efektif.
Perhatikan, bandingkan
Transportasi umum di jakarta, transportasi umum di bali, transportasi umum di sydney, transportasi umum di semarang, transportasi umum di surabaya, transportasi umum di bangkok, transportasi umum di bandung, transportasi umum di lombok, transportasi umum di singapura, transportasi umum di kuala lumpur, transportasi umum di jogja, transportasi umum di malaysia