Pertanian Berkelanjutan: 5 Teknologi Untuk Meningkatkan Produktivitas – Digitalisasi adalah kebutuhan saat ini. Banyak departemen telah mengadopsi ini. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi digital di sektor pertanian Indonesia harus dipercepat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian. Menggunakan teknologi digital yang tepat dapat membantu petani meningkatkan daya saing mereka, terutama dalam rantai pasok global.
“Produktivitas rendah masih menjadi masalah di sektor pertanian Indonesia. Penggunaan teknologi seharusnya dapat meningkatkan penggunaan input pertanian,” jelas Aziza Fauci, peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Selasa (15/3). ).
Pertanian Berkelanjutan: 5 Teknologi Untuk Meningkatkan Produktivitas
Riset CIPS menunjukkan bahwa produktivitas beras, kedelai, dan bawang merah turun 5 ton per hektar, buncis kering masing-masing 1,5 ton per hektar, dan 10 ton per hektar dalam beberapa tahun terakhir. Produktivitas jagung sendiri menunjukkan tren peningkatan pada tahun 2019 sebesar 5,5 ton sekam kering per hektar.
Turunkan Penggunaan Pestisida, Pandawa Agri Sukses Kurangi 5 Ribu Ton Emisi Gas Karbon Dioksida
Pemanfaatan teknologi digital hulu dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian. Misalnya, penggunaan Internet of Things (IoT) di bidang pertanian dapat membantu petani memantau kondisi tanah, cuaca, hama, dan lainnya.
Di hilir, ketersediaan teknologi pertanian digital akan membuka akses pasar yang lebih besar bagi petani. Teknologi dapat menghubungkan petani langsung dengan konsumen sehingga memperpendek rantai pasok. Kehadiran beberapa pasar produk pertanian membantu dalam tugas ini.
Petani juga bisa mengurangi ketergantungannya pada tengkulak, tambah Aziza. Sampai saat ini sebagian besar petani menjual hasil pertaniannya secara borongan kepada tengkulak. Oleh karena itu, petani tidak memiliki daya tawar yang kuat untuk menentukan harga produsen.
“Selain itu, petani dapat memperoleh informasi harga komoditas yang akurat dan transparan di pasar. Pemahaman yang kuat terhadap dinamika harga komoditas pertanian akan membantu petani dalam menentukan harga produsen secara lebih terukur,” jelas Aziza.
Kegiatan Demfarm Bantu Petani Ntt Tingkatkan Produktivitas
Sayangnya, tidak semua petani memiliki akses ke teknologi pertanian digital. Hal ini dikarenakan masih banyak tantangan mendasar yang menghambat mereka dalam menggunakan teknologi digital, misalnya dukungan infrastruktur pertanian yang kurang memadai serta kurangnya pemahaman dan literasi digital.
Selain itu, teknologi yang dimaksud biasanya sulit dicapai oleh petani. Biaya yang sangat tinggi dan belum tentu sesuai dengan skala usaha petani, akhirnya membuat mereka enggan menggunakan teknologi ini.
Menurut data BPS, hanya 8% dari total jumlah petani di Indonesia yang berusia di bawah 40 tahun di sektor pertanian, dan mayoritas tenaga kerja di sektor pertanian Indonesia berusia di atas 45 tahun.
Investasi di sektor pertanian juga dapat ditingkatkan dengan pemanfaatan teknologi digital di sektor pertanian. Investasi domestik dan asing dapat memungkinkan transfer teknologi dan pelatihan sumber daya manusia. Aturan terbuka untuk investasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan modernisasi dan penggunaan teknologi digital yang menguntungkan petani. (Eksperimen/A-1)
Waktunya Wujudkan Agrikultur Modern Ramah Lingkungan
Didukung oleh industri, prospek investasi Indonesia terus tumbuh
Nilai investasi diperkirakan mencapai 2,6 miliar dolar AS atau Rp38,13 triliun.
Pada Desember 2022, jumlah pengguna QRIS telah mencapai 28,7 juta pelaku bisnis, 90% di antaranya adalah pelaku PR – mendapatkan makanan di atas meja adalah proses yang sangat kompleks yang harus dilalui oleh para petani. Sebagai pekerja keras di sektor pertanian, petani harus didukung untuk membentuk masa depan pertanian yang lebih baik.
Presiden Direktur Syngenta Indonesia Kasim Hasnain mengatakan saat konferensi pers di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perlindungan Tanaman Syngenta di Sicampek pada Selasa 14 Maret 2023.
Pertanian Berkelanjutan Bawa Produktivitas Petani Ri Melesat
Baik sektor publik maupun swasta memiliki peran penting dalam membantu petani mengatasi tantangan utama untuk masa depan pertanian yang lebih baik.
“Sejak tahun 1960-an hingga sekarang, Syngenta sebagai pihak swasta telah berkontribusi dan mendukung tercapainya ketahanan pangan di Indonesia,” ujarnya.
Dukungan tersebut bertujuan untuk memberikan inovasi teknologi dalam perlindungan tanaman dan benih jagung untuk membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman untuk memenuhi kebutuhan negara dan pasar ekspor.
Sebagai contoh, produktivitas rata-rata tanaman padi saat ini adalah 5,3 ton per hektar. Jika produktivitas dapat ditingkatkan hanya 10 persen, hasil panen per hektar akan mencapai 5,8 ton, menyumbang 1,5 miliar dolar AS terhadap PDB.
Pandawa Agri Dorong Pertanian Berkelanjutan
Hal ini dapat terjadi karena penggunaan praktik pertanian yang baik dan pengelolaan hama dan penyakit yang tepat.
Pada akhir tahun 2022, Syngenta telah meluncurkan lingkungan pertanian baru bernama Centrigo, yang akan membantu petani meningkatkan keuntungan melalui pendekatan model bisnis end-to-end.
Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia termasuk dalam 10 besar negara penghasil jagung di dunia. Selain sebagai produk pangan, permintaan jagung sebagai pakan ternak semakin meningkat setiap tahunnya.
Saat ini Syngenta adalah pemimpin pasar yang dominan di pasar jagung Indonesia. Hal ini sebenarnya mendukung tujuan pemerintah yang lebih besar, yaitu mencapai swasembada jagung berkelanjutan, jelas Fauci Dubat, kepala bisnis benih di Syngenta Indonesia.
Langkah Pandawa Agri Indonesia Dukung Pertanian Berkelanjutan Dengan Reduktan Pestisida
Inovasi pertanian up-to-down sangat penting untuk mencapai keuntungan pasar dan meningkatkan profitabilitas bagi petani. Misalnya, peran hulu, penelitian dan pengembangan jagung Syngenta membantu mempercepat pemilihan benih jagung.
Dengan penggunaan teknologi pemuliaan yang maju, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan varietas benih hibrida baru telah dikurangi menjadi tiga sampai empat tahun dari sebelumnya enam sampai delapan tahun.
Di bawah ini, Syngenta meningkatkan digitalisasi untuk menjangkau hampir tujuh juta petani jagung di Indonesia. PeTani Apps adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Syngenta untuk produk Kios Pertanian Terdekat.
Selain itu, pada tahun 2023, Syngenta juga merambah ke e-commerce untuk menjual produk benih jagung hibrida secara online.
Maporina Ingatkan Perlunya Inovasi Pertanian Hadapi Pandemi Covid 19
Peran penelitian dan pengembangan dalam mendamaikan perlindungan lingkungan pertanian dan kesehatan petani merupakan bagian integral dari pengembangan produk perlindungan tanaman inovatif yang bermanfaat bagi petani.
Syngenta Head of Plant Protection Development Indonesia Nanin Nurhajadi menjelaskan tim penelitian dan pengembangan Syngenta bekerja keras untuk terus mengintegrasikan aspek berkelanjutan ke dalam pengembangan produk perlindungan tanaman berkualitas tinggi yang aman bagi petani dan lingkungan. .
Teknologi inovatif dan berkelanjutan yang baru-baru ini dikembangkan oleh Syngenta adalah biokatalis dan biokatalis. Bioproduk dikembangkan menggunakan agen biologis untuk mengurangi limbah.
Sementara itu, produk biostimulan membantu tanaman mengatasi tekanan lingkungan dan tidak memerlukan penggunaan pupuk yang berlebihan.
Fenomena Petani Muda: Realita, Krisis Dan Solusinya
Berbagai teknologi produk perlindungan tanaman yang dihasilkan telah melalui proses pengujian yang sangat panjang mulai dari uji kimia, racun, biologi dan lingkungan.
Untuk mendukung pertanian presisi, Syngenta sedang mengembangkan penggunaan drone untuk meningkatkan efisiensi tenaga kerja serta meluasnya penggunaan produk perlindungan tanaman untuk perawatan tanaman.
Dalam hal perlindungan petani, Syngenta baru-baru ini mengembangkan penyemprot produk perlindungan tanaman inovatif yang disebut Closed Loop Knapsack System (CLKS). Penyemprot CLKS yang inovatif mengadopsi konsep Closed Transfer System (CTS) yang digunakan oleh petani di AS dan Eropa.
CLKS dirancang untuk memenuhi kebutuhan petani kecil yang secara rutin menggunakan pin sprayer di Indonesia untuk metode penyemprotan. Menggunakan peralatan CLKS menghilangkan proses manual pencampuran produk perlindungan tanaman dengan air.
Anggaran Ketahanan Pangan Perlu Fokus Pada Pertanian Berkelanjutan
Tangki semprot diisi dengan air saja, yang menghilangkan risiko kontaminasi produk perlindungan tanaman ke tubuh pengguna jika terjadi kebocoran tangki.
Menutup acara, Head of Business Sustainability Syngenta, Midzon Johannis, mengatakan bahwa pertanian berkelanjutan merupakan tujuan dan sasaran utama yang harus dikejar terus menerus untuk meningkatkan produktivitas petani, fokus pada keanekaragaman hayati, kesehatan tanah, iklim, keamanan, dan nilai-nilai petani. Sebuah rantai yang menjamin ketersediaan makanan. ***
Tautan Live Streaming Semi-Final Brighton vs Manchester United FA Cup: Skor, H2H, dan Prediksi Susunan Pemain
Review penerima PIP 2023 Kemdikbud di HP: NISN dan NIK modal anak sekolah Rp. 1 juta dapat ditemukan. Panen pertama tahun 2021 berlangsung di lahan pertanian di Desa Silamaya, Kabupaten Karwang, Jawa Barat (22/5) Bertakas WJA ajak petani di Desa Chimalaya gunakan teknologi Elsindon
Pemerintah Dorong Peningkatan Sektor Pangan Dan Pertanian Untuk Kesejahteraan Masyarakat Indonesia
CILAMAYA – Daerah Operasi Gas Daerah (Pertagas WJA) Jawa Barat, anak perusahaan Subholding Gas PT PGN Tbk, mengajak petani dari Desa Silamaya, Kabupaten Karwang untuk menggunakan mesin pertanian (alsintan). Penggunaan alcinton dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas hasil pertanian khususnya beras, meningkatkan hasil panen petani.
Panen pertama tahun 2021 dilakukan pada Sabtu pagi, 22 Mei 2021, di lahan pertanian Desa Silamaya, Kecamatan Silamaya Wheaton, Kabupaten Karwang, Jawa Barat.
Ali Hamidi, Kepala Desa Silamaya, mengatakan dalam komentarnya bahwa Bertkas sangat mendukung kegiatan pertanian yang digagas oleh WJA. “Saya sangat senang dengan proyek Bertagas ini. Dengan menggunakan teknologi yang tepat di bidang pertanian, kami dapat mempercepat proses panen dan membantu warga menghemat biaya.” kata Ali.
Petani setuju bahwa penggunaan Alcindan sangat efisien dan efektif. Terbukti dari segi penghematan biaya dan tenaga kerja. Biaya panen turun 32% menjadi hanya Rp 1,5 juta per hektar, dibandingkan dengan biasanya Rp 2,2 juta per hektar. Dengan biaya serendah itu, lebih banyak padi yang bisa ditanam setiap musimnya dan pendapatan petani juga akan meningkat.
Revolusi Hijau: Awal Mula Hingga Dampaknya Pada Pertanian Di Indonesia
Selain ekonomis, penggunaan Alcinton juga terbukti menghemat waktu panen hasil pertanian. Pemanenan dapat diselesaikan dalam 1 hari kerja dengan menggunakan mesin, yang biasanya membutuhkan waktu 2 hari kerja.
Dalam kesempatan terpisah, Manager Communication, Relations and CSR Pertagas, Alok Riani Ariza mengatakan, “Penggunaan teknologi sangat penting dalam bisnis.
Cara meningkatkan produktivitas kerja, pertanian berkelanjutan, cara meningkatkan produktivitas perusahaan, cara untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan produktivitas adalah, meningkatkan produktivitas, produktivitas pertanian, aplikasi untuk meningkatkan produktivitas, strategi meningkatkan produktivitas kerja, cara meningkatkan produktivitas, meningkatkan produktivitas karyawan, meningkatkan produktivitas kerja