bisnis  

Pertamina Geothermal Energy Dapat Mengantongi Pendapatan Setara Rp 11.18 Miliar Dari Carbon Credit

Pertamina Geothermal Energy Dapat Mengantongi Pendapatan Setara Rp 11.18 Miliar Dari Carbon Credit – . 2022.

Selama periode tersebut, perusahaan menghasilkan pendapatan sekitar $127,3 juta atau Rp 1,92 triliun (nilai tukar Rp adalah USD 15.044,5). Angka ini akan meningkat sebesar 49,7 persen dan mencapai 85 juta USD pada tahun 2021. Perusahaan mengharapkan pendapatan tumbuh 4,7 persen (y/y) menjadi $386,07 juta pada tahun 2022.

Pertamina Geothermal Energy Dapat Mengantongi Pendapatan Setara Rp 11.18 Miliar Dari Carbon Credit

Pertamina Geothermal Energy Dapat Mengantongi Pendapatan Setara Rp 11.18 Miliar Dari Carbon Credit

Muhammad Baron, Sekretaris PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, mengatakan, kenaikan tersebut salah satunya disebabkan oleh kenaikan harga uap dan listrik terkait Producer Price Index (PPI) dan Consumer Price Index (CPI) AS. dalam pernyataannya. pemberitahuan resmi, Kamis (30/3/2023).

Restrukturisasi, Catat Aksi Korporasi Garuda Indonesia Demi Raup Rp 19,6 Triliun

Selain itu, peningkatan profitabilitas di tahun 2022 akan didukung oleh penurunan beban usaha perseroan sebagai hasil dari program peningkatan efisiensi perseroan. Pada pendapatan lainnya, PGE mencatat penjualan kredit karbon sebagai pendapatan baru.

Setelah pelaporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimulai, pendapatan dan beban langsung lainnya pada tahun 2022 turun menjadi $173,21 juta, dibandingkan dengan $182,33 juta. Dengan demikian, perseroan membukukan laba sebesar 212,86 juta dolar AS, meningkat 14,14 persen dibanding tahun lalu.

Selama periode tersebut, perseroan mencatat beban umum dan administrasi sebesar $11,81 juta, laba bersih sebesar $1,2 juta, laba bersih sebesar $7,32 juta dan beban keuangan lainnya sebesar $14,82 juta.

Setelah pajak, perusahaan menghasilkan pendapatan $127,3 juta dari perusahaan induk untuk tahun tersebut. Pendapatan itu naik 49,7 persen dari $85 juta pada tahun 2021. Akibatnya, laba per saham dasar akan meningkat menjadi $0,0041, dibandingkan dengan $0,0027 sebelumnya.

READ  Menjaga Hubungan Dengan Mitra Bisnis Internasional

Laba Bersih Pt Timah Turun Jadi Rp 1,04 Triliun Pada 2022, Bagaimana Kondisi Sahamnya?

Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah membangun enam PLTP dengan total kapasitas 672 Mega Watt (MW). (Dok Pertamina)

Melihat aset perusahaan pada akhir Desember 2022, mereka mencapai $2,21 miliar, naik dari $2,4 miliar pada akhir tahun 2021. Ini meningkat dari $1,17 miliar menjadi $1,22 miliar pada tahun 2021. Sementara itu, angka untuk Desember 2022 sedikit meningkat menjadi $1,26 miliar dari $2,3 miliar pada Desember 2021.

Sebagai bagian dari upaya PGE untuk meningkatkan kapasitas terpasangnya menjadi 600 MW pada tahun 2027, PGE saat ini sedang membangun PLTP Lumut Balai 2 berkapasitas 55 MW, yang dijadwalkan akan dikomersialkan pada akhir tahun 2024 (Tanggal Implementasi Komersial). Final Front End Engineering Design (FEED) untuk Sistem Pengumpulan dan Sirkulasi Cairan (FCRS) PGE.

Pertamina Geothermal Energy Dapat Mengantongi Pendapatan Setara Rp 11.18 Miliar Dari Carbon Credit

“Tahap ini merupakan bagian dari proyek pembangunan PLTP Hulu Lais Unit 1 dan 2 dengan kapasitas terpasang 2 x 55 MW yang diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada tahun 2026 (Commercial Implementation Date),” ujar Baron.

Genjot Panas Bumi, Pge Siapkan Total Investasi Rp 24,2 T Hingga 2027

Ke depan, perseroan akan fokus pada peningkatan aset panas bumi yang sudah ada. Ini melibatkan peningkatan kapasitas produksi melalui teknologi kogenerasi, menggunakan air panas (cair) yang tersedia untuk menghasilkan listrik. Sebuah teknologi yang dikembangkan bersama dipasang di PLTP Lahendong untuk menggunakan limbah garam untuk menghasilkan 700 kW uap.

PT Pertamina Gothermal Energy (PGE) menambah wilayah kerja (WK) panas bumi untuk menambah kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), saat ini PGE mengoperasikan 15 WK. Dok Pertamina

Sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) siap melakukan pengembangan proyek energi baru dan terbarukan (EBT). Potensi bisnisnya sangat besar karena Indonesia memiliki banyak sumber daya.

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, potensi panas bumi negara adalah 23,7 GW. Dengan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 2.267 MW, Indonesia berada di urutan kedua setelah Amerika Serikat (AS).

Ipo Pge Disebut Jadi Langkah Tepat Biayai Eksplorasi Panas Bumi

Eddy Soparno, Wakil Presiden Komisi VII Partai Amanat Nasional (PAN) KHDR RI, berharap PT Pertamina tumbuh signifikan di sektor panas bumi.

“Saya pikir prospek bisnis PGE sangat bagus meskipun memiliki risiko tinggi dan tingkat modal yang tinggi, tetapi prospek bisnis EBT ke depan sangat kuat dan minat investor cerah. Masa depan cerah.” – Dia berkata. Rabu (22/3/2023).

READ  Pengoperasian Di Berhentikan Sementara Sebab Kilang Pertamina Dumai Meledak

Diakui Eddie Soparno, proyek PLTP yang berjalan dengan kode stok printer PGEO ini padat modal. Total investasi yang direncanakan perusahaan untuk lima tahun ke depan atau hingga 2027 adalah $1,6 miliar. Harga tersebut setara dengan Rp 24,2 triliun (kurs AS Rp 15.133).

Pertamina Geothermal Energy Dapat Mengantongi Pendapatan Setara Rp 11.18 Miliar Dari Carbon Credit

Karena itu, keputusan perseroan baru-baru ini untuk go public dalam bentuk saham yang disebut initial public offering (IPO) merupakan keputusan yang tepat, ujarnya. Pasalnya, penyedia kode saham PGEO itu menghimpun dana sekitar Rp 9 triliun pada Februari 2023.

Laba Bayan Resources Tumbuh 79,33 Persen Jadi Rp 33,67 Triliun Pada 2022

“Sebagian besar IPO ini dimungkinkan untuk modal awal proyek. PGE dan mitranya, [mitra] nasional dan perusahaan swasta asing. Saya kira PGE akan mendapatkan mitra, saya kira tidak masalah, jadi bank akan tertarik untuk membiayai proyek-proyek PGE di masa mendatang,” kata Eddy. Soeparno.

Pemasok kode PGEO PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) siap melakukan pengembangan proyek energi baru dan terbarukan (EBT). (Foto: Pertamina Geothermal Energy)

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PGE Mohammed Baron mengatakan sebagai salah satu produsen energi panas bumi terbesar di dunia, PGE memiliki pengalaman puluhan tahun dengan rencana peningkatan kapasitas sebesar 600 MW dalam 5 tahun ke depan.

Dana hasil IPO 85% akan digunakan untuk pertumbuhan perusahaan, dan sekitar 15% akan digunakan untuk membayar sebagian utang. Karena itu, menurut dia, basis keuangan perseroan untuk melaksanakan proyek pengembangan tenaga listrik EBT cukup kuat.

Wika Beton Kantongi Kontrak Baru Rp 4,19 Triliun Hingga Agustus 2022

“Pendanaan melalui IPO dari pasar saham akan mendukung pesatnya pertumbuhan produksi energi panas bumi,” kata Mohammad Baron.

Salah satu proyek yang sedang berjalan adalah rencana instalasi panas bumi berkapasitas 55 MW di salah satu operasi PGE di Lumut Balai, Sumatera Selatan, yang dijadwalkan selesai pada tahun 2024.

Per September 2022, kas dan setara kas PGEO adalah $2.321 juta, meningkat sekitar $105 juta dari neraca 31 Desember 2021. . PLN dari penjualan uap dan listrik.

Pertamina Geothermal Energy Dapat Mengantongi Pendapatan Setara Rp 11.18 Miliar Dari Carbon Credit

Kontrak penjualan steam dan power PGEO adalah kontrak jangka panjang dan selalu dibayar tepat waktu. “Dengan tambahan pembiayaan IPO baru, PGEO masih memiliki arus kas yang signifikan dan mampu melunasi utangnya tepat waktu,” ujar Baron.

Rukun Raharja Prediksi Dapat Kantongi Rp 283,99 Miliar Dari Proyek Pipa Rokan

* Fakta atau bohong? Untuk memverifikasi keaslian informasi, masukkan kata kunci yang diperlukan dan kirim pesan melalui WhatsApp ke 0811 9787 670.

READ  10 Cara Meningkatkan Interaksi Di Media Sosial Anda Untuk Bisnis Anda

Saksikan Mama Gigi, Nagita Slavina dan Raffi Ahmad pulang pada 2 April 2023 siang di SCTV Live

Saksikan Mama Gigi, Nagita Slavina dan Raffi Ahmad Masuk Rumah Sabtu 1 April 2023 Live di SCTV

Saksikan Ramazan Juara Indonesia yang dibawakan oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina pada Sabtu 1 April 2023

Bisnis Indonesia 14 Desember 2022

Shin Tae-yong memecat Garuda Muda setelah FINA menolak Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023

Hasil Liga 1 BRI Persita vs Arema FC: Rizki Dwi, Singo Edan mencetak 3 poin.

Saksikan BRI Liga 1 Persija Jakarta vs Persib Bandung secara live pada 31 Maret CFO PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Nelvin Aldriansyah bertemu di gedung BEI, Rabu (1/2/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/

Pertamina Geothermal Energy Dapat Mengantongi Pendapatan Setara Rp 11.18 Miliar Dari Carbon Credit

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, atau PGE, berencana menginvestasikan $1,6 miliar selama lima tahun ke depan atau hingga 2027. Jumlah ini setara dengan 24,2 triliun rupiah (15,133 kurs US IDR).

Kondisi Keuangan Pertamina Geothermal Energy Yang Siap Ipo

CFO PGE Nelvin Oldrianyah mengatakan perseroan menargetkan peningkatan kapasitas terpasang menjadi 1.272 MW pada 2027 dari saat ini 672 megawatt (MW).

“Kunci untuk mendukung pertumbuhan pendapatan perusahaan adalah perluasan dan perluasan kapasitas. Kami merencanakan investasi baru sebesar USD 1,6 miliar untuk mendukung penambahan kapasitas mandiri 600 MW,” katanya. (13/2).

Nelvin menjelaskan bahwa pemasok PGEO berencana untuk menginvestasikan $250 juta pada tahun 2023, naik dari hanya $60 juta pada tahun 2022.

Selain itu, pada tahun 2024 Pertamina Geothermal Energy merencanakan investasi baru sebesar USD 350 juta. Secara total, PGE berencana untuk berinvestasi $1,6 miliar antara tahun 2023 dan 2027.

Indocement Tunggal Prakarsa Cetak Laba Bersih Rp 1,84 Triliun Pada 2022, Saham Intp Melemah

“Oleh karena itu, kami menjajaki berbagai opsi pendanaan seperti penawaran umum perdana (IPO). Kami akan menerbitkan green bond dan pendanaan lainnya dalam waktu dekat,” ujarnya.

PGE juga telah menyelesaikan serangkaian produk buku atau panduan sejak 31 Januari 2023 hingga 9 Februari 2023.

PT Pertamina (Persero), anak usaha Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), melakukan penawaran umum perdana hingga 25 persen sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh. . Menjalani IPO. .

Pertamina Geothermal Energy Dapat Mengantongi Pendapatan Setara Rp 11.18 Miliar Dari Carbon Credit

Perusahaan yang dinaungi PT Pertamina (Persero) ini berencana melakukan IPO minimal Rp10.350.000.000 (Rp10,35 miliar) dengan harga Rp820 hingga Rp945.

Trimegah Bangun Persada Bakal Patok Harga Ipo Rp 1.250 Per Saham

Melalui penawaran umum perdana, PGEO menargetkan meraup Rp 9,78 triliun. Perseroan menggunakan dana hasil IPO, termasuk belanja modal (capex).

Ditambahkan PGE

Gaji pertamina geothermal energy, lowongan pertamina geothermal energy, pertamina geothermal energy kamojang, lowongan kerja pertamina geothermal energy, pertamina geothermal energy karir, pertamina geothermal energy ulubelu, alamat pertamina geothermal energy, pertamina geothermal energy lahendong, pertamina geothermal energy, logo pertamina geothermal energy, pt pertamina geothermal energy, rekrutmen pertamina geothermal energy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *